Dibawah Tingkap LangitMu, diatas Sejadah rumput hijauMu....
Kami bertanam...,
Mengembara dari satu bening embun ke titik Rindu dikhatulistiwa..
Hingga sepuluh musim Pelangi
menggiat...,
dipelataran jiwa, memutik harum Langit-langit dan jendela.., serta
dinding memantul gelak pingkal tawa...
Sepuluh Musim tanam, bergelora,
menggigil, berhasrat disetiap ujung hari...,
Kau Janini hasratku dengan
pelukan erat dan lembut jari-jari rohmu, mengabadi...,
Kau sambangi palung hening-bening rahim cintaku, sujud-tegak suci
menasbih...,
Sepuluh Musim kita merupa-mengembari diri..., meneteskan kembang lucu
hati Sepuluh musim, dan sepuluh musim tak henti datang.... lalu pergi
bersama manis...,
AKu dan kau masih setia berladang dan bertanam.... tak boleh lelah
apalagi mati....,
Karena Rasa mengabadi...karena Cinta sudah
mematri...pada anak-anak kita!
Sabtu, 26 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar