mengapa kau coba banjiri lautan dgn air mata?
tak lelahkah jemarimu memetiki angin?
sekarang, lagi-lagi kau berenang dilautan kata-kata?
apa yg kau timbun dipalung rahimmu selain lelah?
sementara surat cintaku yg sebaris tak sempat kau baca
kau masih diawang-awang yg tak bertuan itu,
hingga malam gelap dgn misteriusnya menjemput?
Mengapa rindu harus tersesat dirimba kata-kata yg mampu menyayat logam?
Buat aku memahami tarikan masgul napasmu yang gundah mendayu
Karena aku sudah lelah mengeja-ngeja Bab yang melayu dikening batu
Lewat angin yang menderu, coretkan isyarat membuka tabir terdahulu
Agar aku mahfum kemarahan dari gemeretak gigimu, di diam bisumu
Sabtu, 26 April 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar