Social Icons

Sabtu, 26 April 2014

IBU


Entah berapa kerutan perjuangan tergurat pada kulitmu..., 

yang semakin melegam...
Beberapa diantaranya memeta dimata pelangimu... yang selalu membuncahkan cinta.
Jemarimu membesi menghalau, melabuh angkara yang diam-diam menyekam.
Bibir mawarmu, setiap hari mengidungkan damai.... yang tak lekang termakan kala...

Ketika waktumu sampai.., ketika ragamu ikhlas..., malaikat menebar melati putih...,
 Berbantal Perkamen doa..., berkendara Firman nan agung..., kau mengangkasa...,
Ibu Entah berapa lama kunikmati senyum mawar merah bibirmu..., yang selalu bertasbih..., 
Aku tegak..., menjadi wanita seperti syair-syair masa mudamu.., meneteskan madu....

 Ibu, tenang dan tenanglah disana..., bermain, bersukalah dulu..., kami belum selesai...,
Beberapa depa didepan harus kami cangkuli..., membersihkan jalan menuju pulang...
 Ibu, Hanya beberapa kejap lagi..., kami harus sahabati waktu dengan Ridha Illahi...
Tanda amal dipunggung kami tak cukup..., mengganti ongkos Pelangi meng-awang...,

Ibu, Kau lihat cucumu? juga memiliki mawar merah bibirmu..., padanya mengembar...,
Ya ibu, kau tetap rapal doa untuk kami.., memerisai sampai ditingkap-tingkap kamar...

 IBU, KAMILAH BUAH CINTA DAN DOA MAWAR MERAH BIBIRMU

Tidak ada komentar:

 
Blogger Templates