Social Icons

Sabtu, 26 April 2014

PULANG

Senja luruh diputik daun - senja yang mengaduh - pilu.
Senja makar pada raga rapuhnya, senja meremas jantungnya.
Diujung sana bulan kemayu, berhasrat tanpa ragu atau malu.
Bibirnya terus dipenuhi sensasi - dahaga yang selalu bisu.
Berapa tikungan tajam lagi mengintai, menuju senja tafakur?
Berapa hasrat purba lagi akan terhambur diudara basah malam?
Pintu-pintu masih saja tertutup, Kekasih surga masih pulas tertidur.
Jalan-jalan masih saja dipenuhi para pemanggil bergaun hitam.
Kerap rembulan dan magis - manis bibirnya mengundang.
Menawarkan perapian, membara - diujung malam hening.
Jejaknya tercecer jelas dikerling matamu nan bening.
Baiklah waktu tiba, dan senja tersungkur - bak daun kering.
Senja mahfum dan mengangguk, walau luka makin mengkoreng.
Senja akan terus berkerut, membalut luka lalu tidur berkalang.
Penat berhasil membujuknya, untuk diam dan menyinsing.
Karena percaya semesta akan adil, karena semua cinta akan pulang.
 
Blogger Templates